widget

Selasa, 28 Oktober 2014

Tugas Softskill SIA (E-Bisnis)


Pengertian E-Busines
E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner.
Model e-Business
 Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu :
1.      Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya  menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir.
2.      Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari    beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian.
3.      Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah    informasi yang disediakan.
4.      Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi.
5.      Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen.
6.      Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk   membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.
7.      Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet
8.      Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan.

Jenis E-Business Karakteristik
Ø  B2C (Business to Customer)
·         Antar organisasi dan perorangan
·         Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil                      
·         Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi)
·         Secara relatif sederhana
Ø  B2B (Business to Business),
Ø  B2G (Business to Government), serta
Ø  B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi
·         Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
·         Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
·         Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
·         Lebih kompleks
 4       (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business
1.      E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan.
2.      Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.
3.      Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut  dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
4.      Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang   lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah  persediaan yang ditanggungnya.
5.      Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-  menyurat atau pengiriman faks.
6.      Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.


DAFTAR PUSTAKA

Tugas Softskill SIA (pembuatan model dan desain database)


Pembuatan Model Data Dan Desain Database

Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Tujuan Perancangan Database :
·         untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya
·          memudahkan pengertian struktur informasi.
·         \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)

Proses Desain Database
Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu :

·         Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst.
·          Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna.
·         Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika.
·         Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya.
·         Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database.
·         Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll.


Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD)
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut :
1.      Entity (Entitas)
Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu :
Ø  Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain
Ø   Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi.
Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter.
2.      Attribute (Atribut)
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu :
Ø  Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil.
Ø  Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi.
Ø  Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas.
Ø  Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas
Ø   Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas.

Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter.
3.      Relationship (Hubungan / Relasi)
Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi.

Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu :
1.      Derajat Relasi atau Kardinalitas
Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu :
·         Derajat Hubungan 1 :1 (One to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
·         Derajat hubungan 1 : M (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
·         Derajat Hubungan M : N (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya.
Partisipasi Hubungan
Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan.


Model Data REA (Resources, Data, Events)
Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi.
Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu
·         Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA
·         Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu
·         Sumber Daya  (Resource)
Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan.
·         Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event)
Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas
·         Pelaku (Agents)
Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan.

Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan  ke sebuah entitas sumber daya.

Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi


Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu :
1.      Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa :
·         Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut
·         Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik.
2.      Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa :
·         Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
·         Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
·         Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
·         Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
3.      Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa :
·         Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
·          Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi.
4.      Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa :
·         Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
·         Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
·          Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
·         Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
·         Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N.
·         Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.
·         Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya



 Sumber :